Potensi sumberdaya pesisir dan laut tidak hanya berupa biota yang berada di bawah air namun juga organisme lain yang tumbuh dan hidup di sekitarnya, termasuk tanaman daratan. Salah satu potensi yang dimiliki oleh wilayah Pulau Nyamuk di Karimunjawa adalah pohon kelapa. Pemanfaatan kelapa yang selama ini diketahui oleh masyarakat lokal hanyalah sebagai bahan masakan dan bahan baku pembuatan minyak kelapa. Kedua pemanfaatan ini dinilai tidak memiliki nilai ekonomis tinggi yang mampu meningkatkan tingkat kesejahteraan masyarakat di Pulau Nyamuk. Minyak kelapa yang dihasilkan oleh masyarakat pulau ini dapat didiversifikasi menjadi sabun organik dengan tambahan bahan lain sehingga mampu menghasilkan produk kecantikan yang sedang trend (kekinian).
Berdasarkan ide awal ini, team Pengabdian Kepada Masyarakat Departemen Ilmu Kelautan berinisiatif untuk melakukan kegiatan pengabdian berupa pelatihan pembuatan sabun organik berbahan dasar minyak kelapa. Kegiatan pengabdian kepada ini pada awalnya ditargetkan untuk masyarakat di Pulau Nyamuk, Karimunjawa. Namun, tingginya kasus Covid-19 di Jawa Tengah membuat masyarakat merasa khawatir akan kedatangan tim pengabdian dari Semarang. Hal ini memaksa tim pengabdian untuk melakukan pelatihan dengan metode daring (online) menggunakan ZOOM. Pelatihan dilakukan pada tanggal 12 Juni 2021 yang dipimpin oleh Dr. Mada Triandala Sibero dan Dr. Dwi Haryanti. Pelatihan diikuti oleh 20 peserta yang terdiri atas masyarakat umum maupun mahasiswa. Dokumentasi pelatihan pembuatan produk serta produk akhir ditampilkan pada gambar berikut.